Jenis Bawang Merah Lokal Khas Indonesia
Jenis bawang merah lokal di Indonesia sangat banyak dan ada beberapa yang mukin sulit di temukan karena cara perawatan dan cara menanam bawang merah tersebut yang cukup sulit.Sehingga sulit untuk di temukan di pasaran.
Jenis Jenis Bawang Merah Lokal
1. Bawang merah varietas Bima Brebes
Bawang merah varietas Bima Brebes merupakan bawang merah lokal dari Brebes yang sesuai untuk ditanam di dataran tinggi. Bawang merah Bima Brebes merupakan bawang merah varietas lokal Brebes yang dilepas sejak tahun 1984.
Ciri-cirinya:
- Daun berwarna hijau silindris berlubang
- Umbi berwarna merah muda dengan bentuk umbi lonjong dan bercincin kecil pada leher cakramnya.
- Ukuran umbi tidak terlalu besar tetapi berjumlah banyak
- Setiap tanaman menghasilkan 7-12 umbi atau 60-100 buah per tangkai, per hektar bisa mencapai 10 – 20 ton, dan bisa dipanen pada umur 50 – 60 hari.
- Varietas bawang ini sulit berbunga secara alami, para petani sering membantu penyerbukannya. Tanaman cukup tahan terhadap busuk atau penyakit, sehingga petani senang menanamnya.
2. Bawang merah jenis Kuning
Bawang merah varietas Kuning juga jenis lokal Brebes yang dilepas pada tahun 2001.
Ciri-ciri
- Daun berbentuk silindris agak besar seperti pipa berwarna hijau tua dan berlubang
- Umbinya bulat besar dengan ujung meruncing dan berwarna merah gelap.
Bawang ini dapat dipanen pada umur 70 hari, dengan produktivitas 7 ton per hektar. Bawang ini mudah terserang penyakit Fusarium (jamur) dan Alternaria porri (penyakit bercak ungu yang sering menyerang tanaman bawang dan bawang daun). Daerah pengembangan selain di Brebes juga di Maja, Cirebon, Tegal, dan Probolinggo.
3. Bawang merah varietas Maja Cipanas
Bawang merah varietas Maja Cipanas merupakan lokal Cipanas yang mempunyai ciri-ciri antara lain:
- Daun berbentuk silindris berwarna hijau tua dan berlubang;
- Umbi berbentuk gemuk bulat gepeng, berwarna merah tua keriput, jumlah anakan 6-12 setiap rumpun.
Varietas ini cukup mudah berbunga sendiri secara alami dan dapat dipanen pada umur 60 hari, dengan produktivitas 11 ton per hektar.
4. Bawang merah varietas mentes
Bawang ini merupakan varietas klon, yaitu persilangan dua jenis bawang merah B 3117 dan B 3155.
Ciri-cirinya:
- Umbi berwarna merah pucat
- Bentuk pipih agak bulat
- Berukuran kecil
- Fiameter 1.00-2.27 dan tinggi 1.5-2.25 cm
- Berat per umbi sekitar 5-10 gram.
- Bawang ini bisa dipanen setelah umur 50-58 hari setelah tanam dan setelah dipanen bisa bertahan antara 3-4 bulan untuk masa penyimpanan.
5. Bawang merah varietas Pancasona
Bawang ini juga merupakan hasil persilang antara B 2575 dengan B 4127, yang mempunyai ciri-ciri:
- Daun berwarna hijau agak tua dan setiap umbi memiliki 5-6 helai daun
- Umbi berbentuk bulat dengan ukuran tinggi 2.0-2.75 cm dan diameter 1.50-2.65 cm
- Warna umbi merah keunguan
- Ukuran umbi bisa menjadi sangat besar dengan berat paling kecil 5 gr dan paling besar 32 gr.
Bawang ini dapat dipanen lebih cepat dibandingkan varietas lainnya, yaitu 50-57 hari setelah tanam dan masa simpan cukup lama antara 3-4 bulan setelah dipanen.
6. Bawang merah varietas Sembrani
Bawang merah ini merupakan hasil kawin silang antara bawang merah Thailand dengan bawang bombai. Bawang merah ini mempunyai daun berwarna hijau muda dan bentuk umbinya sangat bulat dengan warna merah pucat. Waktu berbunga lebih singkat, yaitu 28 hari setelah tanam dan sudah bisa dipanen pada umur 54 hari setelah tanam, tahan disimpan antara 2-4 bulan setelah panen.
7. Bawang merah Trisula
Bawang merah ini merupakan varietas klon (kawin silang) antata B 2558 dengan B 4127 dan sesuai untuk ditanam pada dataran tinggi.
Ciri-cirinya:
- Daunnya berwarna hijau tua yang jumlahnya hanya 4-5 helai per umbi dan warna umbi merah tua dengan bentu panjang
- Pipih, serta runcing.
Berbunga pada hari ke 24 – 35 setelah tanam, sudah bisa dipanen pada hari ke-50 setelah tanam, tahan disimpan selama 5 bulan setelah dipanen, dan potensi hasil 6,5 – 23,21 ton per hektar.
8. Bawang merah varietas TSS Agrigorti 1
Bawang merah ini merupakan pemurnian varietas maja dari golongan varietas bersari bebas.
Ciri-cirinya:
- Daun berwarna hijau dan cukup banyak setiap umbinya, yaitu hingga 8 helai.
- Umbi berbentuk pipih tapi bulat dengan diameter 3,33 – 3,42 cm.
- Setiap rumpun hanya terdiri dari 1 – 2 umbi saja. Cepat berbunga, yaitu 29-36 hari setelah ditanam, meski tidak secepat bawang merah trisula.
Panen dapat dilakukan 66-68 hari setelah tanam yang ditandai dengan 80% batang melemas.
9. Bawang merah jenis Violetta 2 Agrihorti
Bawang merah ini merupakan persilangan dari varietas Sembrani dengan Kramat 1 yang mempunyai umbi berbentuk bulat dan berwarna merah muda. Varietas ini paling lama untuk bisa dipanen, karena baru mulai berbunga setelah 70 hari tanam. Namun setelah berbunga, hanya perlu waktu 16 hari untuk dipanen.
10. Bawang Merah Kramat-1
Hasil persilangan antara bawang merah Maja Cipanas dengan bawang bombai menghasilkan jenis bawang merah baru yaitu bawang merah Kramat 1. Varietas satu ini cocok untuk ditanam di dataran rendah dan medium di musim kemarau. Adapun karakteristiknya yakni memiliki tinggi antara 27 hingga 49.6 sentimeter, jumlah anakan 6 hingga 9 per rumpun, dan daun hijau tua.
11. Bawang Merah Kramat-2
Persilangan varietas Maja Cipanas dengan bawang bombai juga menghasilkan varietas Kramat-2. Varietas ini cocok ditanam di musim penghujan dan musim kemarau, pada ketinggian lebih rendah dari 800 mdpl. Varietas ini bisa dikenali dari tingginya yang berkisar antara 25 hingga 49 sentimeter, jumlah anakan 5 hingga 8 per rumpun, dan daun silindris seperti pipa berwarna hijau tua.
12. Bawang Merah Pikatan
Pikatan merupakan varietas bawang merah yang dirilis pada tahun 2011 lalu, hasil persilangan antara B 2558 dengan B 3155. Bawang merah ini cocok ditanam di dataran dengan dengan ketinggian 6 hingga 85 mdpl. Adapun ciri dari varietas ini adalah tingginya sekitar 39 sentimeter, jumlah anakan 5 hingga 8 umbi per rumpun, daun agak pipih berkerut berwarna hijau tua.
13. Bawang Merah Katumi
Hasil persilangan antara bawang merah Singkil Gajah dengan bawang merah Thailand menghasilkan bawang merah varietas Katumi. Varietas ini cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 6 hingga 80 mdpl. Jenis bawang merah ini memiliki tinggi sekitar 35 hingga 46.2 sentimeter, jumlah anakan 9 hingga 11 umbi per rumpun, dan daun silindris berwarna hijau muda.
Penutup
Jenis-jenis atau varietas bawang merah lokal memiliki karakteristik unik yang membedakan satu sama lain. Pemilihan varietas bawang merah yang sesuai dengan kelebihan masing-masing baik ketahanan terhadap hama, ukuran umbi, hingga produktivitas panen. Budidaya varietas lokal juga berperan dalam melestarikan keanekaragaman genetik dan warisan budaya kuliner di Indonesia.